menurut aslinya:
Lafal selingkuh berasal dari Bahasa Jawa yang artinya perbuatan tidak jujur, sembunyi-sembunyi, atau menyembunyikan sesuatu yang bukan haknya. Dalam makna itu ada pula kandungan makna perbuatan serong. Meskipun demikian lafal selingkuh di Indonesia muncul secara nasional dalam bahasa Indonesia dengan makna khusus “hubungan gelap” atau tingkah serong orang yang sudah bersuami atau beristri dengan pasangan lain.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), selingkuh adalah:
1. Suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; curang; serong
2. Suka menggelapkan uang; korup
3. Suka menyeleweng. (Republika, Ahad, 7 Januari 2007/ 17 Dzulhijjah 1427 H, halaman 1)
Dilihat dari definisi itu, lafal selingkuh sekarang sudah mengalami perubahan makna, menjadi makna khusus, hubungan gelap bagi orang bersuami atau beristeri. Dan perbuatan itu dianggapnya lumrah, biasa. Ini yang menjadi persoalan besar, karena jumlahnya pun makin bertambah.
lalu, kenapa makin hari pergeseran makna selingkuh makin negatif dan sepertinya kata 'selingkuh' menjadi momok ketakutan banyak orang? mungkin, sekarang makna saling mengasihi telah banyak diremehkan. saya banyak mendengar kisah tentang selingkuh, dan pernah juga mengalami perselingkuhan yang mengakibatkan luka mendalam yang tak kunjung sembuh.
- seorang teman, sebut saja MW. pria ini tidak suka menjalin hubungan yang berstatus, padahal dia sudah mapan dan masih melajang karena prinsipnya itu. setelah beberapa waktu mengenal, dia cerita bahwa ada wanita yang dekat dengannya setahun lebih kebelakang, tapi wanita ini juga sebenarnya sudah memiliki tunangan. singkatnya, mereka menjalin hubungan spesial dengan prinsip TST--tau sama tau. si wanita ini bertunangan dengan pria lain, tapi juga selalu bersama MW. miris.
- lagi, AH, teman yang kini menjadi warga Jerman dan sedang menyelesaikan studi S2 disana, telah setahun lebih menikah dan mempunyai satu anak, pernah mengungkapkan: 'falling in love after marrying will be forever, it happens on me'. dia bercerita bahwa selama di Jerman ada satu wanita yang membuat hatinya bergetar kembali dan hingga saat ini dia masih memiliki cinta pada wanita itu. meskipun kencan mereka singkat, tapi itu benar-benar berkesan dan menimbulkan perasaan cinta, katanya.
- ME, teman sejak lama. dia pernah menyembunyikan status barunya setelah menikah pada wanita yang sebelumnya telah setahun lebih dikenalnya dari situs chatting. walau pada akhirnya ia mengakui tentang pernikahannya, mereka tetap berhubungan dan melakukan hal yang biasa dilakukan. hubungan yang awalnya dari iseng belaka hingga jadi hubungan gelap yang akan menyakiti istrinya.
entah apa yang sebenarnya mendasari seseorang untuk selingkuh. apa perasaan cinta tidak cukup indah untuk dijalani apa adanya tanpa orang lain di sisi lain? apa pasangan yang telah kita pilih tidak memenuhi kriteria? kalau memang begitu, mengapa dulu kita memilihnya sebagai pasangan? rasanya, tak ada alasan yang sangat kuat, masuk akal dan diterima untuk berselingkuh. bukankah cinta sangat indah bila dijalani baik buruknya berdua?
perasaan sakit hati mendalam pasti ada bila pernah menjadi korban dari perselingkuhan. rasanya usaha yang dilakukan untuk menerima pasangan apa adanya hilang seketika dengan perselingkuhan. tak dapat diobati, hanya dapat menjadi pembelajaran untuk kedepan.
lalu, bagaimana perasaan yang melakukan selingkuh? entahlah, yang pasti ia telah kehilangan kesempatan untuk mendapat ketulusan hati seseorang yang mencitainya.
untuk semua orang yang pernah sakit akibat selingkuh, kuatkan hati dan jangan gegabah, doakan saja yang terbaik bagi sang pelaku agar suatu saat ia sadar dan menyesal atas perbuatannya. yang terpenting, janganlah menyakiti hati seseorang bila kita telah tau rasanya disakiti :)
0 komentar:
Post a Comment